Seribu Makna

Dari hoby membaca buku, saya mendapatkan banyak hal. Mulai dari pengalaman hidup, kisah perjalanan, cerita-cerita yang mendidik sampai seluruh hal yang tidak pernah saya tahu menjadi tahu. Memang betul istilah "Buku adalah Jendela Dunia". Karena melalui buku kita bisa mengetahui banyak hal kejadian. Satu hal yang paling saya suka adalah, saya suka mengutip kalimat-kalimat yang mempunyai makna tersendiri buat saya. Karena melalui deretan kalimat itu terkadang mampu membuat saya mengingat hal-hal yang seharusnya saya ingat lagi. ............................ Ibu adalah orang yang ingin aku sujudi. Biar aku luluh di kakinya, biar lebur rasa duka, biar aku basah di air matanya, biar lunas sudah dosa. Ibu adalah orang yang ingin aku peluk biar jiwanya hangat menyinari ruhku, sementara hatinya memberi lentera. Karena itu, aku bisa bertemu dengan-Mu (Cinta-Mu Seluas Samudera, Golagong) Tersenyumlah, selama antara kau dan kematian ada jarak sejengkal, setelah itu engkau tidak akan pernah tersenyum. (La Tahzan, Dr. 'Aidh al-Qarni) Bersimpuh adalah sajadah Dan sajadah tidaklah panjang, tidak berkelok-kelok, Meski kebesaran-Mu ada didalamnya seperti ketika kita bersimpuh. (Cinta-Mu Seluas Samudera, Golagong) Manusia yang paling mulia adalah manusia yang menyambut setiap hidayah untuk meningkatkan akhlak menuju derajat taqwa sampai maut menjemputnya. (Aku Sadar Aku Gila, Bahril Hidayat) Setiap detik waktu adalah suara hati, lalai memanfaatkannya, jatuhlah ke bumi ibarat daun kering hancur luruh tak akan bisa kembali lagi begitulah roda waktu mengiringi menjadi musuh bagi kita juga kawan bagi kita. (The Journey, Golagong) Jangan tinggalkan aku karena Kau laut dan aku ombak-Mu karena kau suara, aku gema-Mu dan aku selalu kembali pada-Mu. (Cinta-Mu Seluas Samudera, Golagong) Kenapa tak kau tambatkan perahumu disatu dermaga? padahal kulihat, bukan hanya satu pelabuhan tenang yang mau menerima kehadiran kapalmu! (Cinta-Mu Seluas Samudera, Golagong) "Atas nama hidup, yang dibenci bukanlah yang kau hindari serta takuti, dan yang dicintai bukanlah yang kau hasratkan. Banyak ketakutan manusia yang tak nyata, lalu mengapa harus bersedih karena sesuatu yang tiada berguna?" (La Tahzan, Dr. 'Aidh al-Qarni)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: