Tania, Gadis dari Negeri Mimpi

Alkisah pada sebuah masa, ditemukanlah suatu negeri; negeri mimpi. Didalam negeri tersebut, telah terbangun menara-menara, bangunan-bangunan yang indah, bendungan dan segala macam hal apapun bisa kita dapatkan disana. Negeri mimpi terbentang ditengah awan yang membumbung tinggi diangkasa. Sehingga seakan tak terlihat apapun dari sana, kecuali hamparan berwarna putih yang menggumpal dan beratapkan langit biru. Tersebutlah seorang gadis bernama Tania, yang hidup dan tinggal disana. Tania adalah seorang gadis yang bermata indah, rambut panjangnya berwarna keemasan dan raut wajahnya menyenangkan karena selalu terlihat tersenyum. Tania hanya hidup seorang diri tanpa ayah, ibu dan sanak saudara seperti kawannya yang lain. Namun itu tidak membuat Tania merasa kecil hati. Dia senantiasa selalu riang dan gembira karena dikelilingi oleh banyak kawan. Selain bersama kawan-kawannya, dia juga sekali menghabiskan waktu diujung dermaga. Melihat kapal-kapal yang melayang dan berlabuh. Tania selalu membayangkan pada suatu hari nanti ayah dan ibunya akan menemuinya diujung dermaga itu apabila ia senantiasa setia menanti. Tanpa terasa waktu-pun berlalu, seperti kebiasaannya, sore ini Tania sedang asyik duduk menikmati matahari tenggelam didermaga. Dia selalu mencoba membayangkan tentang adakah negeri lain yang tersembunyi dibalik awan itu? Semakin dia pikirkan dia semakin bingung untuk menemukan jawabannya, hingga pada suatu hari ketika para pelaut mulai kembali melabuhkan kapal-kapalnya didermaga, terlihatlah seorang pelaut yang tampak asing baginya, karena dia tidak pernah melihatnya. Dengan penuh rasa ingin tahu, mendekatlah Tania kepada pelaut itu dan mencoba untuk mengenalnya. Dari sang pelaut itulah Tania mengetahui tentang negeri dibalik awan, tentang kehidupan dan orang-orang yang ada disana. Begitu gembira hati Tania, hingga karenanya tak lupa dia selalu menunggu si pelaut itu tiap sore saat dia menyandarkan perahunya untuk beristirahat. Selalu tak sabar dia menunggu cerita-cerita yang selalu disampaikan oleh si pelaut. Hingga pada suatu hari, ketika si pelaut itu tiba dan seperti biasa mereka saling berbagi cerita, Tania mengutarakan keinginannya untuk membawa si pelaut kepada kawan-kawannya di negeri mimpi. Dia berkata bahwa berkat cerita-cerita yang selalu disampaikannya, kawan-kawannya ingin sekali melihat sosok si pelaut dari negeri dibalik awan. Namun ternyata, si pelaut tidak mau, meskipun Tania memohon dengan sangat, dia tetap bersikeras tidak mau berkeliling di negeri mimpi. Karena baginya negeri mimpi hanyalah sebuah impian sesaat yang akan hilang disaat dia tersadar dan terbangun. Sejak saat itu, si pelaut tidak pernah lagi menyandarkan perahunya di dermaga negeri mimpi. Dan dengan hati penuh kerinduan akan orang tua dan si pelaut itu, Tania tetap menanti diujung dermaga itu selalu berharap mereka akan kembali.
(sby,13/06/08, mencoba menulis-by r-ishaa)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: