Taman Bunga
Sudah lama aku memimpikan sebuah taman bunga yang indah. Taman bunga yang dipenuhi dengan beraneka macam bunga, berwarna-warni, sehingga membuat siapapun akan merasa jatuh hati memandangnya, dan sampai kupu-kupu-pun betah tinggal didalamnya.
Dan ketika impian akan sebuah taman bunga terwujud, begitu senangnya aku. Kubangun taman bunga-ku diatas tanah yang tidak terlalu luas namun cukup bagiku untuk membuatnya berarti. Terlebih dahulu, kusiapkan tanahnya, kusiangi dan kusiram. Tak lupa juga kuberi pupuk agar bunga-bungaku tumbuh subur. Kemudian kubeli bibit bunga. Dan kutanam sesuai dengan petak-petaknya.
Kutanam bunga mawar, yang wanginya begitu menggoda siapapun yang melewatinya. Indahnya membuat siapapun ingin memetiknya, namun durinya setia melindunginya. Kutanam bunga melati, yang putihnya begitu suci tanpa noda, yang selalu tersenyum menceritakan kebaikan-kebaikan. Kutanam bunga matahari, yang begitu kuat berdiri tegak menghadap terbitnya sang mentari. Matahariku selalu berani berdiri dan tumbuh disaat bunga-bunga yang lain masih merunduk malas. Ada juga putrid malu, yang begitu peka terhadap segala gerak, hingga selalu membuatnya tersipu saat tersentuh siapapun. Kutanam bunga anggrek, yang begitu tekun menunggu waktu sampai saatnya untuk berkembang. Ataupun bunga lily yang selalu membuka diri dan bergerak mengikuti perjalanan matahari, dan teratai yang selalu memberanikan diri tumbuh diatas permukaan air yang terkadang membuatnya goyah.
Setiap waktu kurawat dan kusiram dengan sepenuh hati, kubersihkan dari rumput-rumput liar yang merusak wajah taman hatiku. Meskipun ada saat aku begitu malas untuk menjaganya. Saat-saat seperti tumbuhnya rumput – rumput liar yang semakin tinggi, dan semakin kuat akarnya memeluk bumi. Yang bila semakin kubiarkan, bunga-bungaku akan tertutup dan akhirnya mati. Tapi entah kenapa, terkadang aku begitu menikmati hijaunya rumput liar yang tumbuh…. Dan apabila anganku tersentak….cepat kuingatkan diri…..ayo cabut rumput liarmu dan jagalah taman bungamu….
(sby,11/07/08, 24.05, mencoba menulis, r-ishaa)
0 comments:
Post a Comment