Merajut kisah di perjalanan...

Sahabat, dalam sebuah catatan terselip satu kisah tentang diri maukah kau mendengar? Dalam suatu perjalanan, sahabat-ku diri menemukan banyak hal warna-warni dalam dinding yang terpantul bahagia dan cinta juga sudut-sudut gelap dalam hati dengan lorong yang hitam pun mampu diri kenali meski begitu, diri beranikan tuk terus berjalan demi sebuah keyakinan. hingga sampai diri di hamparan panjang jalan-jalan tak tampak ujung entah berkelok ataupun tak hanya hati diri yang mampu tahu. Sahabat, yang terpegang dalam hati tak kan pernah berubah semua persitiwa itu mampu terpatri dan tak hilang digulung waktu. dan kini sahabat, diri sedang berdiri disuatu ketinggian hingga tampak semua yang ada lama diri terpaku diam ditempat diam dan membaca mengurai dan menguntai semakin jauh diri berada semakin tampak bahwa tempat itu tak lagi ada. Sahabat, bukan diri kalah sebelum bertanding karena hidup diri tidak lah sedang dalam permainan bukan diri hilang sebelum menemukan karena sudah menemukan namun tak mampu diri genggam juga bukan diri pergi sebelum datang karena diri tak mungkin pergi sebelum diri datang. Sahabat, kubaru merasakan ketakutan dalam kegelisahan akan sebuah kekalahan. (ishaa, soerabaja 270309)

• 
• 
• 
• 
•