MENULIS DENGAN JEMPOL KAKI

(artikel ini disampaikan di blog ini dengan seijin penulis (Tias Tatanka), salah seorang pendiri Rumah Dunia di kampung serang, sumber: http://www.golagong.com/, dan golagong adalah salah satu pengarang favorit saya yang banyak memberikan spirit , melalui karyanya "Balada si Roy" ataupun "The Journey"). Oleh: Tias Tatanka Tak pernah saya menduga suatu siang akan bertemu dengan seorang gadis muda yang memiliki semangat menyala-nyala, dalam keterbatasan fisiknya. Kedua tangannya bergerak tanpa koordinasi yang imbang, bahkan tangan kanannya cenderung kaku. Satu hal lagi: tidak ada rintihan di sana. Selalu bersemangat, bermuara pada keinginannya untuk dapat berjalan sendiri. Lahir 22 tahun lalu, di usia 4 bulan Vika mengalami pembengkakan di otak, berakibat pertumbuhannya terhambat. Diagnosa dokter menyebutkan edema selebri. Tapi beruntung Vika masih dapat belajar di rumah dengan panduan buku pelajaran adiknya sejak sang adik masuk SD. Vika sama sekali tidak bisa memegang benda atau alat tulis dengan sempurna, bahkan untuk makan dan mandi ia harus dibantu. Tapi ia memiliki daya ingat yang kuat. Sehingga ia belajar dengan mendengar dan memperhatikan pelajaran yang disampaikan ayah-ibunya, atau saat belajar bersama adiknya. Sampai kemudian Vika belajar menulis dengan menggunakan alfa link. Ketika berhasil membeli handphone dari hasil tabungan sendiri, Vika menemukan media untuk menuliskan kata hatinya, meski ia harus menggunakan jempol kaki kirinya untuk mengoperasikan hp. Sambil duduk, dengan beralaskan kain untuk mencegah hp-nya bergeser, Vika tekun menekan tombol-tombol dan mengalirkan yang menggelegak dalam pikiran dan perasaannya. Ibunya kemudian memindahkan catatan harian yang sudah memenuhi handphone, ke dalam file di computer. Dengan keterbatasannya, tak banyak tulisan yang dapat dihasilkan Vika. Dalam manuskrip yang saya terima, termua 11 puisi dan 21 curhat-nya. Setiap tulisannya kental dengan rasa percaya diri, semangat, ketulusan dan kasih sayang. Karena itulah saya rela menempuh siang amat terik, bersama Bella dan Azka, juga dua orang teman. Rasa lelah kami tertuntaskan dengan percakapan bersama Corri Novika, dengan suara yang tidak jelas dan tersendat-sendat. Tapi kami masing-masing mulai menangkap maksudnya. Bahkan, Bella yang biasanya kritis dan bertanya ini-itu, terdiam bahkan tidak sampai hati ketika memberi oleh-oleh novel Beautiful Days-nya buat Vika. Kata Bella setelah berselang beberapa hari, “Bikin aku sedih mengingatnya…” Berikut saya tuliskan beberapa sajak dan cuplikan diary-nya: RASA SYUKURKU Ya Allah izinkan aku bercerita Sebagai rasa syukurku kepadaMu Sejak lahir aku belum bisa berjalan Tidak pernah pula aku duduk di bangku sekolah Tapi aku bisa membaca, menulis Walau dengan jempol kakiku Berkat mama merawatku, mengajariku Dengan penuh kasih sayang dan ikhlas Di usia dua puluh dua tahun ini Aku tetap belum bisa berjalan Apa memang karena……Allah slalu sayang padaku*** INGIN MANDIRI Salat lima waktu kujalani Wakupun salat di malam hari Walau salatku tanpa berdiri Wudlupun tayamum sendiri Allah Maha Mengetahui Aku memohon kepada Mu Aku harus besyukur slalu Apa yang Engkau berikan padaku Pasti yang terbaik untukku Allah Maha Pengasih dan Penyayang Puasa Ramadhan kujalani Setiap doa kuiringi Aku hanya ingin Engkau meridoi Kapan aku bisa berjalan sendiri Allah Maha Mendengar*** April 2007 Ya Allah aku bersyukur karena banyak orang yang doain aku. Aku memohon kepaMu ya Allah semoga aku bisa cepet jalan kaki. Semoga Allah Mendengar dan mengabulkan doaku. Amiin. Aku dapat dukungan dari banyak orang, aku jadi lebih semangat latihan terapi di rumah. Ya Allah aku pengen sekali bisa cepet jalan, mau kemana-mana sendiri. Mudah-mudahan dengan doa dari ibu-ibu, Vika semakin semangat dan Allah bisa denger doa kita semua. Sudah dua hari ini aku gak latihan terapi, rasanya cape kadang bosan juga, gimana mau bisa jalan? Ga enak sih ga latihan, padahal banyak yang doain aku, maafkan aku mama. Mama jangan marahin aku, aku memang salah.*** 23 Oktober 2007 Selamat ulang tahun mama, semoga panjang umur, bahagia dan sehat. Mama terima kasih mama sabar ngajarin Vika padahal aku sering bikin mama kesel. Maaf Vika Ma, aku sayang mama. Kalo mama kesel marahin aja Vika. Andai aku bisa jalan sendiri, aku mau naikmotor sendiri, nyetir mobil sendiri, semoga Allah mengabulkan doaku. Setiap malam aku belajar IQRO, aku tidak mau meninggalkan salat 5 waktu, baca-baca buku, aku mau jadi anak pintar. Mama tuh setiap harinya sibuk aja, banyak kegiatan di PAUD mama mengajar, jadi ketua RT, posyandu, PKK, kuliah, ngajarin ibu-ibu yang buta aksara, ngajarin ibu-ibu belajar IQRO. Tapi walau mama sibuk kalo aku butuh mama, pasti mama bisa luangkan waktu. Aku bahagia, aku harus mandiri. Semua itu karena mama, tanpa mama Vika tak bisa apa-apa, mama jangan tinggalkan Vika.*** 23 Januari 2008Tadi siang aku tidur dan mimpi bisa jalan, andai itu bukan mimpi aku bahagia Ya Allah, mungkin gak jadi nyata ya Allah aku memohon hanya kepada-Mu. Semoga Allah mengabulkan.*** Juli 2008 Mamahku kuliah lagi, aku senang sekali melihatnya. Mama segitu udah tua masih mau cari ilmu dan banyak tugasnya lagi sering bikin makalah, adeku namanya Riske suka bantu mama ngetik di computer. Andai aku punya laptop aku mau juga bantuin mama. Maaf ya mah.. suatu hari nanti aku bisa bantu biar kerjaan mama jadi ringan. Dulu sewaktu aku maih kecil mama masih kerja di KS (Krakatau Steel-pen), aku dan ade-adeku di rumah sama dua pembantu. Usiaku 9 tahun mama keluar kerja demi tuk ngurus aku, Yessi masuk SD dan si kembar masuk TK dan ga ada pembantu sampai sekarang, semua kerjaan rumah mama yang kerjain, sekarang papa sakit-sakitan, tapi gimana ade-adeku mau kuliah butuh uang, Vika mau bantuin papa cari uang, andai saja pakdeku yang kaya mau bantu, Vika ga bingung tuk cari uang. Ya Allah andai aku bisa jalan aku kan cari uang tuk biaya kuliah adeku. Kalo aku belum bisa jalan mungkinkah aku bisa cari uang? Semoga Tuhan memberi jalan keluar. Engkau Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Aku kalo menulis di hp, tapi ga bisa muat banyak, jadi dipindahin ke buku sama mama. Kalo saja aku punya laptop aku kan menulis sendiri, aku sedang menabung, kalo dah banyak uangnya kan dibeliin laptop, tapi kapan? Harganya kan sangat mahal, taulah mungkin suatu saat nanti ada rezeki dari Allah, aku pastikan bisa beli sendiri. Kalo saja ada yang mau ngasih laptop, dengan senang hati aku akan nerima. Semoga saja. Amiiin.*** Februari 2009 Kalau aku salat malam aku selalu memohon ampunan dosa-dosaku karena aku banyak meepotkan orang-orang terdekatku, aku mohon keselamatan bagi orang tuaku dan semoga ade-adeku berhasil menjadi orang yang berguna bagi keluarga, bangsa dan Negara. Ku juga ingin seperti mereka, mungkinkah aku bisa?Hari ini aku duduk santai di teras, ada anak-anak lewat mereka pada ngelihat Vika, aku jadi tontonan dan mereka pada ketawa dan ngeledek. Aku jadi sedih sekali, kenapa ada orang gak suka padaku, apa salahku. Smua ini kan bukan kemauanku. Aku juga kan pengennya bisa jalan dan akupu. ****) Tias Tatanka adalah pendiri Rumah Dunia

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: