SANGGAR ALANG-ALANG

Sanggar Alang-Alang,-- nama yang tidak asing ditelinga dan mudah diingat, khususnya warga kota Surabaya, meskipun kita tidak tidak begitu mengenalnya. Sanggar Alang-Alang adalah suatu rumah singgah yang dibentuk untuk mewadahi komunitas anak-anak terlantar; anak-anak yang banyak menghabiskan waktu dijalanan, ataupun anak-anak yang tidak mampu. Didirikan pada tanggal 16 April 1999, oleh seorang budayawan, seniman, wartawan senior TVRI Surabaya yaitu Didit Hari Purnomo atau lebih dikenal dengan nama Didit Hape. Dan sampai saat ini terhitung sudah kurang lebih 261 anak yang dibina disana, dengan status aktif kurang lebih 158 anak, karena pada umur 18 tahun keatas sudah diwajibkan keluar. Rumah singgah yang berlokasi di area terminal Joyoboyo Surabaya ini, banyak memberikan pendidikan dan pelatihan yang bertujuan untuk mengubah citra anak – anak jalanan, dimana banyak orang beranggapan bahwa mereka hanyalah sekelompok pengacau. Didit Hape sendiri tidak mau menyebut mereka sebagai “anak jalanan”, tapi lebih pada sebutan “anak negeri”, yang baginya setiap anak negeri wajib mendapatkan hak mereka akan sebuah penghidupan dan pendidikan yang layak. Beliau berprinsip sesuai dengan amanat UUD 45, baginya kalau ada pegawai negeri yang dipelihara negara (pemerintah), berarti anak negeri-pun harus mempunyai kesempatan yang sama. Meskipun pada kenyataannya masihlah belum berjalan. Kecenderungan yang terjadi justru mereka dirazia, dan setelah itu kembali dilepaskan di jalanan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan di Sanggar Alang-Alang, banyak diutamakan untuk menggali potensi ataupun bakat. Selain life skill, mereka juga diajarkan tentang musik, perpustakaan, tata karma, agama dan budaya. Sehingga diharapkan mereka mampu memaksimalkan bakat-bakat mereka, memahami bagaimana harus bersikap ditengah-tengah masyarakat, dan menumbuhkan pikiran positif di diri mereka bahwa mereka mampu berhasil dalam kondisi bagaimana-pun. Kegiatan itu sendiri akan dimulai pukul 3 sore setelah ashar dan berakhir sebelum maghrib. Tidak tanggung-tanggung, untuk menyalurkan bakat berkelahi, Sanggar Alang-Alang juga mempunyai sasana tinju, bernama Alang-Alang Boxing Club yang didirikan pada Januari 2006 diresmikan langsung oleh Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault. Memang tidak mudah bagi sosok Didit Hape untuk merintis berdirinya rumah singgah ini, namun semuanya itu terhapuskan dengan begitu banyak prestasi dan penghargaan yang mampu diraih baik dari pemerintah, lembaga sosial maupun perusahaan swasta. Dan saat ini, Sanggar Alang-Alang sedang mencoba menggerakan program baru yang sasarannya adalah anak perawan (perempuan rawan), bagi perempuan-perempuan yang rawan trafficking, gadis-gadis desa yang diperjualbelikan ataupun pembantu rumah tangga. Dengan metode mobile school, mereka mencoba mendatangi dan mendekati perempuan rawan tersebut dengan hati. Dan hasilnya, tercatat ada kurang lebih 90 PRT yang menjadi keluarga Sanggar Alang-Alang. Ya, tidak lepas dari peran seorang Didit Hape dibalik Sanggar Alang-Alang, yang membuka mata kita sebagai bagian dari bangsa Indonesia. Satu sosok yang patut dicontoh tentang kepeduliannya terhadap sesama, kepeduliannya pada nasib anak bangsa yang diwujudkan pada suatu tindakan nyata. ishaa, dari berbagai sumber)

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

2 comments:

Anonymous said...

Making money on the internet is easy in the hush-hush world of [URL=http://www.www.blackhatmoneymaker.com]blackhat methods[/URL], It's not a big surprise if you haven’t heard of it before. Blackhat marketing uses alternative or little-understood ways to generate an income online.

Anonymous said...

top [url=http://www.c-online-casino.co.uk/]uk online casinos[/url] brake the latest [url=http://www.realcazinoz.com/]casino[/url] free no set aside reward at the chief [url=http://www.baywatchcasino.com/]casino
[/url].