TV PROGRAM

Hari ini aku lumayan menikmati nonton TV, tumben sekali memang, karena buatku acara televisi tidak terlalu menarik apalagi kalau acaranya itu itu saja. Dan sejak siang entah kenapa aku betul betul menikmati acaranya sampai acara malam hari, dan ternyata banyak sekali yang aku dapatkan hari ini. Selesai acara Michael jackson, malamnya ada acara Metro Files yang pas pada waktu itu mengulas tokoh proklamator, Soekarno-Hatta. Tentang 2 sisi yang berbeda dari proklamator namun mampu menjadi satu sebagai pengukir sejarah kemerdekaan bangsa. Kenapa disebut dua sisi yang berbeda, karena bung Karno banyak menampilkan sosok yang selalu penuh semangat, energinya mampu membakar semangat rakyat melalui pidato-pidatonya, dan tipe yang idealis, berusaha ada di barisan rakyat kecil, siap membela mereka. Sedangkan bung Hatta adalah sosok yang tenang, pengalamannya pernah dikirim ke negara lain membuat beliau selalu terbuka pada perubahan, dan sebagai proklamator bung Hatta banyak mewakili aspirasi rakyat Indonesia. Sehabis belajar tentang sejarah Indonesia, acara beralih ke Face to Face Desi Anwar. Dan kali ini tokoh yang diwawancara adalah Dalai Lama, pemimpin tinggi Tibet. Ada beberapa hal yang membuatku selalu teringat. Ketika Desi Anwar bertanya pada Dalai Lama tentang apa itu pandangannya terhadap manusia sekarang, menyikapinya dan apa itu kebahagiaan. Saat itu Dalai Lama memberikan ulasan, bahwa pada lapisan pertama semua manusia adalah sama, tidak perduli kaya miskin cantik jelek berpangkat atau tidak. Namun pada sekarang ini orang cenderung berpusat pada lapisan kedua yaitu ego, gengsi, kepentingan, keinginan, nafsu dll. Sehingga akhirnya muncul ketidakseimbangan dan yang berdampak pada kekacauan dikarenakan keinginan dan kepentingannya tidak terpenuhi. Menurut Dalai Lama, apabila kita ingin mengembalikan keseimbangan tersebut, haruslah fokus pada lapisan yang pertama, sebuah pemahaman tentang sosok manusia, hal ini juga berkenaan dengan memberikan perubahan. Apabila kita berusaha mempengaruhi atau merubah seseorang dengan cara kekerasan yang akan terjadi adalah perubahan tetapi pada jasmaninya, namun apabila kita ingin membuat perubahan secara total, berikan pengertian dan pemahaman. Tentang makna kebahagiaan, menurut Dalai Lama akan kita temukan apabila kita membuat hidup kita lebih bermakna, dengan memberikan manfaat positif akan keberadaan kita atau setidaknya berguna untuk orang-orang disekitar kita. Jadi isilah waktu yang diberikan dengan hal-hal positif yang mampu memberikan manfaat bagi orang lain, sehingga kita tak melaluinya sia-sia. Dan program terakhir yang aku tonton adalah ESQ-Ary Ginanjar temanya jalan menuju sukses, yang banyak memberikan masukan tentang mendidik anak agar tak mudah terpengaruh lingkungan luar. Yaitu dengan diberikan pemahaman sejak dini tentang siapa diri kita dan mau kemana kita menuju. Ya, buatku semua memang tergantung dari bagaimana kita menyikapinya. Semula yang ternyata aku tidak hoby menonton TV bisa menghabiskan waktu lumayan lama didepan TV. Dan seperti aku bilang tadi, semua hal bisa berakhir positif atau negatif tergantung kita menilainya, dan untuk menilai kita harus mau membuka diri mencari referensi sebanyak banyaknya. Namun apabila hal yang dihadapi jelas banyak menimbulkan efek negatif, seperti menonton acara gosip atau sinetron, lebih baik putuskan untuk tinggalkan, sebelum referensi kita menjadi kabur tak beraturan... So,....always open your mind..think positive and belief in yourself.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read Comments

0 comments: